Siang itu guru-guru SD MBS Prambanan sedang bersiap menunggu info Kasasi (Kajian Sabtu Siang). Di grup Whatss app pun sudah ada info kalau kajian akan diisi oleh Ustadz Dimas, selaku guru SD MBS Prambanan. Guru-guru sudah siap untuk belajar bersama setelah makan siang bersama dan salat dhuhur. Guru-guru mengawali kegiatan belajar bersama dengan mengaji bersama bergiliran. Kegiatan ini sudah dipandu oleh kelompok guru masing-masing. Kegiatan itu dimulai jam 13.00 Wib.

Setelah mengaji bersama, Ustadz Taufiq pun datang. Kegiatan guru belajar yang semula hendak diisi Ustadz Dimas pun diserahkan ke Ustadz Taufiq. Selaku pembawa acara, Ustadzah Ani Kur pun membuka acara guru belajar. Tidak berapa lama kegiatan guru belajar pun dimulai oleh Ustadz Taufiq.

Ustadz Taufiq membuka kegiatan guru belajar dengan memulai obrolan. “Saya tidak akan membawakan dan melanjutkan tema “cinta” lagi.” Kali ini saya akan membawakan tema yang berhubungan dengan kegiatan kita yang ada di sini (di SD MBS) ini.

Tema yang dibawakan Ustadz Taufiq menarik. Ia membawakan perbedaan senang, gembira dan bahagia. Perasaan senang biasa hinggap pada manusia bila seseorang mendapatkan tugas dan berhasil. Perasaan senang muncul saat manusia ada usaha untuk mencapainya. Itulah mengapa seseorang akan merasakan senang sekali saat apa yang ia usahakan berhasil.

Perbedaannya dengan perasaan gembira adalah gembira itu perasaan yang tidak memerlukan usaha. Perasaan gembira muncul saat manusia mendapatkan surprise atau kejutan. Biasanya, seseorang merasa gembira saat mendapatkan sesuatu yang tiba-tiba, tidak direncanakan dan dari orang lain.

“ Perasaan gembira itu muncul karena faktor eksternal.”

Lalu apa yang dimaksud dengan perasaan bahagia?.

Berkaitan dengan profesi kita sebagai seorang guru, seorang guru harus bisa membuat murid-murid kita “bahagia”.

Perasaan bahagia itu muncul dari dalam hati. Bahagia akan muncul bila kita mampu memanajemen hati kita. Seseorang yang mampu mengelola hatinya, ia akan terus dilanda kebahagiaan. Sebaliknya bila manusia kurang mampu memanajemen hatinya, ia akan merasa lara.

Ustadz Taufiq menutup kegiatan guru belajar dengan mengatakan “Gembira dan senang itu ekspresi sesaat, sedangkan bahagia itu efeknya lama sekali.”

Kegiatan pun selesai tepat di pukul 14.00 Wib. Guru-guru pun pulang usai kegiatan belajar bersama. (Arif)

 

Leave a Comment